top of page
Search

Menemukan Keseimbangan Sempurna, Pelajari Waktu Ekstraksi Espresso dengan Lebih Mendalam

  • Ibnu Sheedy
  • Mar 13, 2024
  • 6 min read

Updated: Oct 4



ree

Bagi para pecinta kopi, espresso bukan sekadar minuman biasa. Di balik ekstraknya yang pekat dan aromanya yang memikat, espresso menyimpan seni dan ilmu pengetahuan yang kompleks. Salah satu aspek terpenting dalam pembuatan espresso yang sering kali luput dari perhatian adalah waktu ekstraksi.


Memahami Waktu Ekstraksi Espresso Lebih Dalam


ree


Waktu ekstraksi espresso mengacu pada durasi air mengalir melalui bubuk kopi selama proses pembuatan espresso. Durasi ini dihitung mulai dari air menyentuh bubuk kopi hingga espresso selesai keluar dari portafilter.


Waktu ekstraksi yang ideal berkisar antara 25 hingga 30 detik. Durasi ini menghasilkan espresso dengan rasa yang seimbang, dengan campuran rasa manis, asam, dan pahit yang optimal.


Analogi Memasak untuk Memahami Ekstraksi


Proses ekstraksi espresso dapat dianalogikan dengan proses memasak. Bayangkan Anda sedang merebus telur. Jika Anda merebus telur terlalu lama (over-extraction), kuning telurnya akan menjadi keras dan kering.


Sebaliknya, jika Anda merebus telur terlalu sebentar (under-extraction), kuning telurnya akan menjadi berair dan kurang matang.


Dampak Waktu Ekstraksi Terhadap Rasa Espresso Secara Detail


ree


Ekstraksi kurang (under-extraction):


  • Rasa asam yang dominan dan tidak seimbang

  • Rasa kopi yang lemah dan kurang beraroma

  • Espresso terasa encer dan kurang bertekstur

  • Crema yang tipis dan tidak stabil


Ekstraksi berlebihan (over-extraction):


  • Rasa pahit yang dominan dan tidak menyenangkan

  • Rasa kopi yang kering dan getir

  • Espresso terasa berat dan kurang bersemangat

  • Crema yang berwarna gelap dan berlebihan


Simak Juga: Mesin Espresso Overheat? Ini Solusinya!


Faktor yang Mempengaruhi Waktu Ekstraksi dan Contohnya


Beberapa faktor yang dapat memengaruhi waktu ekstraksi espresso dan contohnya, antara lain:


  • Ukuran gilingan kopi: Gilingan yang lebih halus (seperti tepung) menghasilkan ekstraksi yang lebih lambat (30-35 detik). Contohnya, untuk espresso dengan rasa yang lebih kaya dan kompleks. Gilingan yang lebih kasar (seperti gula pasir) menghasilkan ekstraksi yang lebih cepat (20-25 detik). Contohnya, untuk espresso dengan rasa yang lebih ringan dan segar.

  • Kekerasan tamping: Tamping yang lebih keras menghasilkan ekstraksi yang lebih lambat dan rasa yang lebih pahit. Contohnya, untuk espresso dengan rasa cokelat yang lebih kuat. Tamping yang lebih ringan menghasilkan ekstraksi yang lebih cepat dan rasa yang lebih asam. Contohnya, untuk espresso dengan rasa buah yang lebih menonjol.

  • Dosis kopi: Dosis kopi yang lebih banyak (18-21 gram) menghasilkan ekstraksi yang lebih lambat dan rasa yang lebih kuat. Contohnya, untuk espresso dengan rasa yang lebih creamy dan tebal. Dosis kopi yang lebih sedikit (15-18 gram) menghasilkan ekstraksi yang lebih cepat dan rasa yang lebih ringan. Contohnya, untuk espresso dengan rasa yang lebih mudah diminum.

  • Tekanan air: Tekanan air yang lebih tinggi (9-10 bar) menghasilkan ekstraksi yang lebih cepat dan rasa yang lebih pahit. Contohnya, untuk espresso dengan rasa yang lebih intens dan tajam. Tekanan air yang lebih rendah (6-8 bar) menghasilkan ekstraksi yang lebih lambat dan rasa yang lebih seimbang. Contohnya, untuk espresso dengan rasa yang lebih halus dan manis.


Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan ekstraksi espresso?


Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami bahwa tidak ada “waktu mutlak” yang berlaku untuk semua kopi atau mesin — melainkan rentang ideal yang menjadi titik awal eksperimen. Berikut adalah beberapa poin penting:


  1. Rentang ideal umum: 25–30 detik

    Umumnya, banyak praktisi espresso menyebutkan bahwa ekstraksi ideal berada di kisaran 25 hingga 30 detik dari saat air mulai bersentuhan dengan bubuk kopi hingga aliran berhenti. Ini karena dalam rentang waktu tersebut, berbagai komponen rasa (asam, manis, pahit) cenderung lebih seimbang.

  2. Variasi tergantung karakter kopi dan resep

    • Kopi dengan karakter ringan atau yang di-roast lebih terang bisa menuntut waktu sedikit lebih panjang agar rasa gula, asam, dan aromatiknya terekstraksi sempurna.

    • Sebaliknya, kopi dengan roast lebih gelap atau karakter pahit yang kuat mungkin harus “diperas” agar tidak terlalu ekstraksi berlebih.

    • Rasio dosis air terhadap kopi (yield), tekanan mesin, gilingan (grind size), dan teknik tamping sangat memengaruhi laju alir air, sehingga memengaruhi waktu.

  3. Contoh praktis dari mesin

    Dalam praktik, banyak barista menggunakan panduan: misalnya, 18 gram bubuk kopi → hasil sekitar 36 gram espresso (rasio 1 : 2) dalam waktu sekitar 25–30 detik.Ada juga referensi dari pengguna mesin Faema yang mengatakan mereka memakai preinfuse selama ±5 detik, kemudian waktu ekstraksi total (shot) menjadi sekitar 30–31 detik.

  4. Faktor yang melebarkan atau mempersempit waktu ekstraksi

    • Gilingan terlalu halus → air bergerak lebih lambat → waktu bisa lebih dari 30 detik (risiko over-extraction).

    • Gilingan terlalu kasar → aliran terlalu cepat → waktu bisa di bawah 25 detik (risiko under-extraction).

    • Variasi tekanan pompa / kebocoran / kondisi mesin bisa membuat waktu nyata berbeda dari target.

    • Suhu air, distribusi bubuk kopi, kualitas portafilter/shower screen juga memengaruhi kecepatan aliran.


Sebagai kesimpulan bagian ini: waktu 25–30 detik adalah titik awal yang sering digunakan, tapi barista idealnya bereksperimen dan menyesuaikan agar sesuai karakter kopi dan selera rasa.


Mengapa proses ekstraksi espresso pada mesin Faema sering tidak mencantumkan waktu?


Pertanyaan ini menarik, terutama ketika kita melihat bahwa banyak mesin espresso—termasuk mesin Faema—tidak menyertakan jam shot timer bawaan atau tidak menekankan “waktu” secara eksplisit dalam antarmukanya. Ada beberapa alasan teknis dan filosofis di balik hal ini:

  1. Fokus pada volumetrik / kontrol aliran, bukan waktu mutlak

    • Beberapa mesin modern, termasuk model Faema, lebih mengutamakan kontrol volumetrik atau jumlah air yang dilewatkan (volume) daripada sekadar durasi waktu. Dalam dokumentasi teknologi Faema disebutkan bahwa “total extraction time is also customisable, being given by the amount of water and the necessary contact time during the pre-infusion phase.”

    • Dengan kata lain, alih-alih menampilkan “30 detik”, mesin mengatur agar aliran dan volume terjadi secara otomatis sehingga durasi menjadi konsekuensi dari setting lainnya.

  2. Kompleksitas pra-infusi dan sistem aliran internal

    • Mesin Faema (terutama tipe dengan desain E61 atau model-model profesional) sering memiliki sistem preinfusi internal, aliran jet, atau konstruksi hidrolik yang menyisipkan fase kontak air ringan sebelum tekanan penuh diterapkan. Kebanyakan pengguna tidak memulai menghitung waktu pada titik “tekanan penuh” tetapi pada saat air mulai menyentuh kopi — namun mesin tidak selalu bisa membedakan atau menampilkan “waktu kontak penuh” tersebut secara terpisah.

    • Desain mekanik atau solenoida internal bisa membuat timer bawaan menjadi kurang akurat atau mengganggu performa jika diintegrasikan secara kasar. Ada masalah yang dikenal sebagai “Faema timer glitch” dimana timer dapat mem-flush air tanpa kopi atau menghasilkan overshoot dalam kondisi tertentu.

  3. Tradisi mesin espresso profesional yang mengandalkan insting barista & rasa

    • Di dunia kafe profesional, meskipun timer sangat membantu, barista yang sudah berpengalaman sering mengandalkan visual (aliran espresso, warna crema, “blonding” akhir) dan rasa, bukan hanya angka di layar.

    • Mesin kelas tinggi atau mesin “tradisional” terkadang dibiarkan sederhana — tidak memuat fitur timer agar barista tetap kontrol penuh terhadap variabel ekstraksi manual.

  4. Konfigurabilitas dan fleksibilitas model

    • Mesin Faema banyak digunakan di lingkungan komersial beragam, dan kadang fungsi-fungsi seperti timer dianggap tambahan daripada inti. Jika dimasukkan sebagai fitur opsional, maka ada fleksibilitas lebih bagi pengguna untuk menggunakan perangkat timer eksternal atau alat bantu lain (misalnya, Shot Timer magnetik) sesuai kebutuhan.

    • Beberapa mesin Faema justru memang dilengkapi dengan sistem kontrol internal atau layar pengaturan untuk waktu/preinfusi, tetapi tidak selalu menampilkan timer secara langsung.

  5. Stabilitas thermal dan inersia mekanik

    • Kelompok E61 (group head) yang dipakai pada banyak mesin Faema memiliki inersia termal tinggi (massa logam yang besar), sehingga perubahan kecil dalam waktu atau suhu tidak langsung tercermin dalam aliran kopi.

    • Karena demikian, menunjukkan waktu yang “akurasi tinggi” bisa memberi kesan presisi yang tidak relevan dalam praktik nyata — pengguna mungkin akan terganggu jika waktunya berubah sedikit antar shot.


Jadi pada intinya: mesin Faema cenderung tidak menonjolkan timer waktu karena desainnya lebih berfokus pada kontrol aliran, sistem internal (preinfusi, solenoida), dan kebiasaan operasional profesional yang menggabungkan visual & rasa dengan parameter teknis.


Meski begitu, barista tetap dapat (dan sering) menggunakan timer eksternal atau metode pencatatan sendiri untuk menyelaraskan proses ekstraksi.


Tips Menemukan Waktu Ekstraksi yang Ideal dengan Contoh Praktis


  • Gunakan timer untuk melacak durasi ekstraksi. Catat waktu mulai saat air menyentuh bubuk kopi dan waktu selesai saat espresso berhenti keluar.

  • Cicipi espresso Anda dan catat rasa yang Anda rasakan. Perhatikan keseimbangan rasa asam, manis, dan pahit.

  • Lakukan penyesuaian pada gilingan kopi, tamping, dosis kopi, dan tekanan air. Lakukan perubahan kecil (misalnya, 0.5 gram kopi, 1 bar tekanan) dan amati efeknya pada rasa.

  • Ulangi proses ini sampai Anda menemukan rasa espresso yang Anda sukai.


Waktu ekstraksi merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembuatan espresso. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi waktu ekstraksi dan bereksperimen dengan berbagai pengaturan, Anda dapat menemukan keseimbangan rasa yang sempurna untuk espresso Anda.


Ingatlah bahwa tidak ada formula ajaib untuk waktu ekstraksi yang ideal. Setiap kopi memiliki karakteristik yang unik, dan preferensi rasa setiap orang berbeda-beda.


Yang terpenting adalah Anda terus bereksperimen dan menemukan waktu ekstraksi yang menghasilkan espresso yang paling Anda sukai.



Tingkatkan Pengalaman Espresso Anda Bersama Kenal.Coffee


Kenal.Coffee hadir sebagai sahabat para pecinta espresso. Kami menyediakan berbagai kebutuhan kopi untuk membantu Anda mencapai hasil yang terbaik:


  • Biji kopi: Dapatkan biji kopi segar dari berbagai daerah di Indonesia dan dunia, dengan tingkat roasting yang sesuai dengan selera Anda.

  • Mesin kopi: Temukan mesin kopi espresso dengan berbagai fitur dan teknologi, untuk hasil ekstraksi yang optimal.

  • Grinder kopi: Pilih grinder kopi berkualitas tinggi untuk menghasilkan gilingan yang konsisten dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

  • Aksesoris: Lengkapi peralatan kopi Anda dengan berbagai aksesoris seperti tamper, milk jug, dan termometer.


Dapatkan panduan dan tips dari barista profesional di blog Kenal.Coffee. Mari ciptakan momen-momen istimewa bersama secangkir espresso yang nikmat!


Kunjungi https://www.kenal.coffee/ dan temukan produk-produk berkualitas untuk meningkatkan pengalaman espresso Anda.


 
 
 

Comments


bottom of page