top of page
Search

Metode Penyeduhan Kopi yang Wajib Diketahui Setiap Pecinta Kopi

  • Writer: Danar Penulis
    Danar Penulis
  • Jul 19
  • 3 min read
ree

Setiap cangkir kopi yang Anda nikmati sebenarnya adalah hasil dari proses ilmiah yang menarik: ekstraksi senyawa kimia dari biji kopi ke dalam air. Proses ini bisa sangat sederhana, seperti menyeduh kopi tubruk, atau sangat teknis seperti menggunakan mesin espresso bertekanan tinggi.


Memahami berbagai metode penyeduhan bukan hanya soal mengikuti tren, tetapi tentang mengapresiasi seni dan sains di balik secangkir kopi.


Artikel ini akan membahas metode penyeduhan kopi yang wajib diketahui setiap pecinta kopi, lengkap dengan penjelasan ilmiah tentang bagaimana tiap metode mempengaruhi rasa, body, dan aroma kopi yang Anda minum.


Kenapa Metode Penyeduhan Penting?


Setiap metode penyeduhan kopi menghasilkan profil rasa yang berbeda karena faktor:

  • Rasio air dan kopi

  • Ukuran gilingan (grind size)

  • Suhu air

  • Waktu kontak antara kopi dan air (brew time)

  • Tekanan (pada metode tertentu seperti espresso)


Perubahan kecil pada variabel ini akan mempengaruhi jumlah senyawa seperti asam klorogenat, kafein, lipid, dan senyawa aromatik yang larut ke dalam air. Itulah sebabnya pemahaman tentang metode seduh sangat penting bagi siapa pun yang ingin menikmati kopi secara optimal.


Berbagai Metode Penyeduhan Kopi yang Wajib Diketahui


Berikut ini adalah metode penyeduhan kopi yang wajib Anda ketahui:


1. Espresso

Espresso adalah penyeduhan kopi dengan tekanan tinggi, biasanya menggunakan mesin espresso bertekanan 9 bar. Proses ini hanya memakan waktu 25–30 detik, namun menghasilkan ekstraksi yang sangat pekat.


Karakteristik:

  • Rasio: 1:2 (misalnya 18 gram kopi menghasilkan 36 gram minuman)

  • Grind size: Sangat halus

  • Tekanan: 9 bar

  • Body: Tebal dan creamy (karena crema, yaitu lapisan busa hasil emulsi minyak kopi dan CO₂)


Sains di balik espresso: Studi dari International Journal of Food Science & Technology menyebutkan bahwa ekstraksi tekanan tinggi meningkatkan jumlah emulsi minyak dan membentuk crema, yang membawa senyawa aromatik larut lemak ke permukaan.


Rekomendasi biji kopi: Gunakan blend seperti Betawi Blend atau Jasuba Blend dari Kenal Coffee, karena memberikan rasa bold yang cocok untuk espresso. Lihat produk kopi Kenal Coffee di sini – https://www.kenal.coffee/kenal-coffee



2. French Press


French press adalah metode penyeduhan immersion (perendaman), di mana kopi digiling kasar dan direndam di air panas selama 4–5 menit sebelum ditekan dengan plunger.


Karakteristik:

  • Rasio: 1:15 (misalnya 20 gram kopi untuk 300 ml air)

  • Grind size: Kasar

  • Body: Tebal, karena minyak kopi dan partikel mikro tetap larut


Sains di balik French Press: Menurut penelitian di Journal of Agricultural and Food Chemistry, French press mengekstraksi lebih banyak lipid (cafestol & kahweol) dibanding metode filter, yang dipercaya memiliki efek anti-inflamasi, namun juga perlu diwaspadai oleh penderita kolesterol tinggi.



3. Pour Over (V60, Kalita)


Pour over adalah metode drip manual yang menggunakan filter kertas. Air panas dituangkan secara perlahan ke atas bubuk kopi, dan gravitasi menarik air melewati kopi dan filter.


Karakteristik:

  • Rasio: 1:15 hingga 1:17

  • Grind size: Medium

  • Body: Bersih, ringan

  • Flavor: Detail rasa lebih keluar, terutama acidity dan aroma floral


Sains di balik pour over: Filter kertas menyerap sebagian besar minyak kopi, menghasilkan rasa yang lebih clean dan bright. Menurut Specialty Coffee Association (SCA), metode ini paling baik untuk mengeksplorasi single origin dengan rasa kompleks.



4. Cold Brew


Cold brew menggunakan air dingin dengan waktu ekstraksi panjang, 12–18 jam. Metode ini menghasilkan rasa yang halus dan rendah keasaman.

Karakteristik:

  • Rasio: 1:8 hingga 1:12

  • Grind size: Kasar

  • Body: Smooth

  • Flavor: Manis alami, rendah asam


Sains di balik cold brew: Studi di Journal of Food Chemistry menyebutkan bahwa cold brew memiliki kadar chlorogenic acid lebih rendah dibanding kopi panas, sehingga terasa lebih ramah di lambung.



5. AeroPress


AeroPress adalah alat seduh berbasis tekanan manual, memadukan teknik immersion dan pressure extraction.


Karakteristik:

  • Rasio: 1:12 hingga 1:15

  • Grind size: Medium

  • Tekanan: Manual (kurang dari 1 bar)

  • Body: Medium

  • Flavor: Kaya, smooth, dengan kadar asam lebih seimbang


Sains di balik AeroPress: Karena waktu kontak singkat dan tekanan ringan, AeroPress mampu mengekstrak kafein dengan cepat tanpa terlalu banyak melarutkan senyawa pahit.



6. Moka Pot


Moka pot adalah metode penyeduhan menggunakan tekanan uap dari air mendidih untuk mendorong air melewati kopi.

Karakteristik:

  • Tekanan: ±1.5 bar

  • Grind size: Medium ke halus

  • Body: Pekat, seperti espresso rumahan

  • Flavor: Bold, sedikit lebih pahit karena suhu ekstraksi tinggi


Sains di balik moka pot: Menurut Food Research International, moka pot menghasilkan ekstraksi dengan suhu 90–95°C dan tekanan rendah, yang bisa menyebabkan over-extraction jika tidak hati-hati.



Kesimpulan: Pilih Metode Sesuai Selera & Tujuan


Setiap metode penyeduhan kopi memberikan pengalaman rasa yang berbeda. Tidak ada metode yang paling benar atau paling salah, yang penting adalah memahami karakteristik tiap metode dan menyesuaikannya dengan preferensi Anda.


Kenal Coffee menyediakan berbagai pilihan biji kopi berkualitas, baik untuk espresso, manual brew, maupun cold brew. Anda bisa mengeksplorasi semua metode seduh ini dengan kopi terbaik dari Kenal Coffee.


Lihat produk kopi Kenal Coffee di sini – https://www.kenal.coffee/kenal-coffee


 
 
 

Comments


bottom of page